Sepuluh Tahun Menjadi Pejuang Garis Dua

 Assalamualaikum Para Pejuang Garis Dua.

2012, 23 Des lembaran baru tentang kehidupanku di mulai.

Sebelum melangsungkan pernikahan saya tidak pernah bisa membayangkan kehidupan di masa depan akan seperti apa dan bagaimana.

Sampai akhirnya setelah menjalani rumah tangga tibalah hari hari menanti sang buah hati dengan penuh warna warni kehidupan.

Satu tahun pertama, setiap bulannya selalu berharap telambat datang bulan, selalu sedia alat tes kehamilan, sampai akhirnya tak kunjung menemukan garis dua yang di harapkan.

Tahun kedua penuh dengan ujian bersifat lisan baik dari internal keluarga ataupun pihak external.

Sakit yang tak berdarah itu seperti ini rasanya, mau contoh kata kata yang menyakitkan ? 

Kok belum hamil sih, Tumpul kali ya, Bisa gak bikinnya masa perlu diajarin dan masih banyak kata lainnya.
Semua kata kata yang menyakitkan secara tidak langsung menjadi motivasi bagi kami agar berusaha lebih maksimal lagi.

Sampai pada titik melakukan ikhtiar dengan meminum vit E dan asam folat, tapi hanya berlangsung selama dua bulan, karna bagi saya pribadi ada dampak pada berat badan yang melonjak naik. Lalu  kami mencoba mengkonsumsi makanan yang orang orang banyak anjurkan, yaitu makan kurma muda. Namun tak kunjung membuahkan hasil.

Pada tahun ke tiga kami berikhtiar di urut, mencari tukang urut yg  berpengalaman, dan itu hanya dilakukan 1 kali. Mengkonsumi madu pasutri untuk menyuburkan, mengkonsumi toge sampe hilang selera makan hahaha...

Di tahun ke empat kami berikhtiar program ke dokter kandungan, dimulai dengan cek kesuburan suami, kesehatan rahim dan memastikan jika sel telur ada.

hasil tes menyatakan kami berdua sehat, alhamdulillah sedikit memberi tenaga untuk kami melanjutkan perjuangan. Menambah keyakinan bahwa ini memang belum rezeki kami, Allah adalah pemilik sekenario kehidupan terbaik.

Di tahun ke lima ikhtiar yang kami lakukan yaitu memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan masing masing. Memutuskan untuk berwira usaha. Selain itu kami mencoba ikhtiar lain yaitu meminum rebusan buah zuriat dan mengkonsumsi madu kesubruan.

Sampai akhirnya di tahun ke enam suami terbersit untuk melakukan adopsi anak, tapi saya menolak, dengan alasan nanti besar anak tersebut bukan mahrom dengan salah satu diantara kami. Jika memang ingin adopsi dan tetap mahrom lebih baik adopsi anak laki laki dari sodara kandung istri, atau anak perempuan dari sodara kandung suami. sayangnya dari sodara kandung kami masing masing tidak ada yg memungkinkan untuk di adopsi. Jadi opsi tersebut hilang. Kemudian saya menawarkan suami untuk menikah lagi, tapi suami menolak.

setelah melewati 6 tahun berikhtiar, kamipun mulai melonggarkan ikhtiar karna rasanya sangat sudah melelahkan. yang kami lakukan hanyalah menjalankan kehidupan seperti biasanya tanpa terbebani kapan memiliki keturunan.

Hanya saja kami selalu berpikir positif, Insha Allah nanti di berikan keturunan, walaupun kami tidak tahu apakah akan di kasih atau tidak.

hobby kami yang sama yaitu sama sama suka traveling, dan kegiatan traveling ini lah yang membantu kami sedikit menghibur hati untuk tidak terlalu larut dalam harapan.

Telinga ini tetap mendengar suara sumbang orang lain, namun hati ini sudah seperti di tempa oleh lapisan lapisan baja, tak lagi luka ataupun perih.

Pada tahun pernikakhan ke 9 ada moment yang tidak pernah terjadi selama pernikahan, keributan besar terjadi hanya karna hal sangat sangat sepele dan mengakibatkan hampir akan terjadi perpisahan.

Tapi entah kenapa satu hari setelah keributan besar itu terjadi saya tidak merasa marah. dan saya berinisiatif mengajak traveling, guna memperbaiki suasana hati.

Perjalanan dari Depok menuju pelabuhan ratu dengan waktu tempuh 4 jam, kendaraan yang digunakan sepeda motor.

Penginapan 

kami menginap si sebuah penginapan di pelabuan ratu daerah cisolok, selama perjalanan saya merasa kurang fit, karna merasa penyakit asam lambung saya sedang kumat, seperti biasa langgananan saya adalah mengkonsumsi obat lambung berwarna hijau. Tapi sayang tak kunjung membaik. 

tidak ada badai tidak ada hujan, kenapa terbersit di kepala saya pen cek urin wkwkwkwk

saya lupa pula terakhir datang bulan tanggal berapa.

USG  6 Week 

dan benar saja garis dua yang sudah ku gantungkan harapan itu di langit akhirnya turun ke bumi Masya Allah.

woy gw udah makan obat lambung banyak banget, woy gw naek motor di perjalanan ke guncang guncang, woy woy woy lainnya. Langsung ke dokter obgyn dan doker pun tercengang karna 10 tahun woy.

Saya tidak memiliki experesi untuk di tuangkan dalam wajah ini. entah harius sedih atau bahagia, hanya bisa tertegun diam tanpa rasa.
saya malah bingung begitu pun suami ketika mendengar kabar ini hanya terdiam tanpa raut wajah bahagia ataupun sedih.

Saat kami telusur apa kiranya yang membuat saya bisa hamil, oh mungkin hasil akumulasi dari ikhtiar selama ini, oh mungkin juga karna saya 4 minggu kebelakang pernah melakukan perjalanan jauh dengan waktu tempuh 10 jam dan selama 10 jam itu saya dan suami kehujanan di sepanjang jalan, maksudnya tetep pake jas hujan tapi ya hahahah.
Hujan itu berkah, mungkin keberkahan saat hujan itu tercurah pada kami yang saat itu sedang suka cita selama perjalanan traveling walaupun kehujanan.

Dengan ikhtiar apa saya bisa hamil, sayapun tidak tau, hanya Allah SWT yang tau, Allah tau saya sudah berikhtiar semaksimal mungkin dan semampu kami.

4 Bulan kehamilan saya belum merasakan ini nyata, baru merasakan ini beneran hamil setelah ada pergerakan janin.

Alhamdulillah 11 Novembver 2023 Arkanza Muhammad Al Fatih Lahir.

Dulu ketika kami sama sama berkerja dengan penghasilan yang lumayan, kami belum juga di kasih keturunan, padahal secara materi harusnya kami sanggup jika di beri keturunan saat itu, tapi ketika kami sama sama tidak bekerja materi kami di uji, materi kami tidak selapang saat bekerja.
Kami tetap mensyukuri karna ini adalah rezeki kami saat itu, tapi ternyata rezeki lain datang dimana rezeki ini tidak bisa di nominalkan dengan satuan rupiah, ya Arkanza Muhammad Al Fatih adalah titipan rezeki yang Allah turunkan untuk kami. 

Untuk pejuang garis dua dimanapun, Percayalah dengan Sekenario Allah SWT.

Apapun yang di sarankan orang orang untuk menjadi perantara dalam ikhtiar menuju garis dua dan tidak melanggar ajaran agama cobalah, kita tidak pernah tau dengan jalan ikhtiar yang mana akan berhasil. 

Semoga semua pejuang garis dua di segerakan memiliki keturunan Aamiin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Jatiluhur Purwakarta

Berwisata di Alam Sari Wates Purwakarta

Sejuta Pesona Di Taman Bunga Nusantara Cianjur